1. Home
  2. »
  3. Berita
  4. »
  5. Pengabdian Kepada Masyarakat: Politap Adakan Pelatihan Pembuatan Kompos bagi Kelompok Tani Putra Mandiri di Desa…

Pengabdian Kepada Masyarakat: Politap Adakan Pelatihan Pembuatan Kompos bagi Kelompok Tani Putra Mandiri di Desa Tempurukan

Ketapang, 24 Februari 2025 – Politeknik Negeri Ketapang (Politap) melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3KM) mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) berupa pelatihan pembuatan kompos bagi Kelompok Tani Putra Mandiri di Desa Tempurukan, Kecamatan Muara Pawan, pada Sabtu, 24 Februari 2025.

Kegiatan ini melibatkan siswa/i SMKN 1 Muara Pawan serta mahasiswa tingkat akhir program studi Teknologi Pengolahan Tanaman Perkebunan (TPTP). Tujuan utama pelatihan ini adalah memberikan edukasi dan keterampilan kepada petani mengenai pengolahan limbah pertanian dan peternakan menjadi pupuk organik yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis.

Pelatihan ini secara resmi dibuka oleh Direktur Politap, Irianto SP, S.ST., M.MA., yang didampingi oleh Wakil Direktur I Bidang Akademik, Dr. Anto Susanto,S.ST., M.P., dan Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Sistem Informasi, Erick Radwitya, S.S.T., M.T. Dalam sambutannya, Direktur menyampaikan harapan agar program ini dapat memberikan manfaat nyata bagi kelompok tani dan menjadi langkah awal dalam penerapan pertanian berkelanjutan di daerah tersebut.

“Melalui program ini, kami ingin mengajak masyarakat, khususnya petani, untuk lebih mandiri dalam menyediakan pupuk organik. Dengan demikian, mereka dapat meningkatkan hasil pertanian secara lebih berkelanjutan dan efisien,” ujarnya.

Direktur juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perguruan tinggi dalam mendukung pengembangan sektor pertanian yang lebih ramah lingkungan.

“Kami berharap kegiatan ini dapat membantu petani dalam mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, menekan biaya produksi, serta meningkatkan produktivitas pertanian melalui pemanfaatan limbah organik menjadi pupuk kompos berkualitas,” sambungnya.

Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan teknik pembuatan pupuk kompos dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan, antara lain:
Pelepah sawit – sebagai bahan utama sumber serat dan karbon
Gedebong pisang – mempercepat proses pembusukan dan kaya akan unsur mikro
Kotoran hewan (sapi/kambing/ayam) – sebagai sumber nitrogen untuk mempercepat fermentasi

Sabut kelapa – meningkatkan kandungan kalium dan menjaga kelembaban
Dedak padi – memperkaya unsur hara
Sekam padi – menjaga struktur kompos agar lebih gembur
Jerami – meningkatkan kandungan serat dalam kompos
Emulsa – campuran fermentasi yang terdiri dari air, gula merah, EM4, dan EM21, yang berperan sebagai agen pengurai alami untuk mempercepat proses pembusukan.

Salah satu inovasi dalam pelatihan ini adalah penggunaan mesin pencacah bahan kompos yang merupakan hasil penelitian dari dosen Politeknik Negeri Ketapang. Mesin ini berfungsi untuk mempercepat proses pencacahan limbah organik seperti pelepah sawit, gedebong pisang, dan jerami, sehingga bahan kompos lebih mudah terurai.

Keberadaan mesin pencacah ini mendapat respons positif dari peserta pelatihan. Dengan adanya teknologi ini, petani tidak perlu lagi mencacah bahan kompos secara manual, yang selama ini memakan waktu dan tenaga lebih banyak.

“Dengan adanya mesin pencacah ini, proses pembuatan kompos menjadi lebih cepat dan efisien. Harapannya agar mesin ini dapat membantu petani dalam mengolah limbah pertanian menjadi pupuk organik berkualitas tinggi,” ujar salah satu dosen peneliti yang turut serta dalam kegiatan PKM.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat dalam membangun pertanian yang lebih maju. Ke depan, Politap berencana untuk terus mengembangkan program serupa guna mendukung kesejahteraan petani di Kabupaten Ketapang. (finn)

 

Bagikan artikel ini

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp