1. Home
  2. »
  3. Berita
  4. »
  5. Inovasi Pertanian Marjinal, Politap Hadirkan Teknologi Hijau

Inovasi Pertanian Marjinal, Politap Hadirkan Teknologi Hijau

Ketapang, 19 Mei 2025 – Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah kembali menggeliat di Kabupaten Ketapang. Tahun 2024, Politeknik Negeri Ketapang (Politap) mendapatkan kepercayaan untuk melaksanakan riset strategis melalui skema emas dalam program Katalisator Kemitraan Berdikari dengan judul “Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Hortikultura di Lahan Marjinal melalui Penerapan Mesin Kompos dan Irigasi Pintar Tenaga Surya.”

Program ini merupakan kolaborasi sinergis antara Politeknik Negeri Ketapang dengan sejumlah mitra lokal, yakni Kelompok Tani Putra Mandiri, SMK Negeri 1 Muara Pawan, SMK Negeri 2 Ketapang, dan UMKM Dapur Epong Ema. Kegiatan riset ini akan berlangsung selama satu tahun dan didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Salah satu fokus utama dalam kegiatan ini adalah pembuatan kompos organik berbasis limbah pertanian seperti pelepah sawit, jerami padi, batang pisang, dedak, dan kotoran ternak. Upaya ini bertujuan untuk menciptakan solusi pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang sebelumnya belum termanfaatkan secara optimal.

Selain itu, inovasi teknologi diterapkan melalui sistem irigasi pintar tenaga surya yang mampu memantau kondisi tanah—meliputi kelembapan, suhu, dan pH tanah—serta mengatur penyiraman secara otomatis berdasarkan data yang dikumpulkan secara real-time. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air, mengurangi beban kerja petani, serta mendorong peningkatan hasil panen secara konsisten.

Sejauh ini, proses persiapan lahan, pembibitan, dan panen telah dilakukan untuk komoditas labu kuning. Dalam waktu dekat, tepatnya pada bulan Juni, dijadwalkan akan dilakukan panen cabai beserta pengolahan produk turunannya sebagai bagian dari hilirisasi hasil pertanian.

Melalui kegiatan ini, Politeknik Negeri Ketapang berharap dapat menjadi penggerak inovasi berbasis potensi lokal serta memperkuat jejaring kemitraan antara lembaga pendidikan, petani, pelaku usaha, dan komunitas dalam membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan. (finn)

Bagikan artikel ini

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp