Ketapang, 3 Juli 2025 — Politeknik Negeri Ketapang (Politap) bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Ketapang secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penandatanganan berlangsung di Aula Gedung Direktorat Lantai 2 Politap dan dihadiri berbagai pihak, termasuk Ketua KONI Ketapang Theo Bernadhi, S.Sos, dan Sekretaris Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Ketapang, Mohtar Efendi, S.Pd., M.Pd.
Kerja sama ini bertujuan untuk mengintegrasikan bidang pendidikan dan olahraga melalui program pengembangan atlet, olahraga komunitas, magang dan relawan, serta pemanfaatan dan pengembangan fasilitas olahraga bersama.
Direktur Politeknik Negeri Ketapang, Irianto, SP, S.ST, M.MA, dalam sambutannya menyampaikan bahwa MoU ini merupakan wujud nyata komitmen institusi dalam mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat dan pembentukan karakter mahasiswa.
“Kami percaya, sinergi antara pendidikan vokasi dan dunia olahraga akan memberi dampak luas, tak hanya untuk mahasiswa, tetapi juga masyarakat Ketapang,” tegasnya.
Lebih lanjut, Irianto berharap agar kerja sama ini tidak berhenti di atas kertas saja, namun dapat segera diimplementasikan melalui program-program konkret.
“Dengan dukungan dari KONI dan fasilitasi Dispora Ketapang, kerja sama ini diharapkan mampu melahirkan generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademis, namun juga kuat secara fisik dan mental,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Kabupaten Ketapang, Theo Bernadhi mengatakan kalau Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini merupakan bagian dari program kerja KONI Ketapang. Menurutnya MoU ini membuka ruang akses pendidikan dan peluang beasiswa dari Politeknik Negeri Ketapang kepada atlet-atlet berprestasi.
“Artinya, kita ingin prestasi non-akademik bisa berjalan seiring dengan prestasi akademik. Atlet yang berprestasi di Ketapang harus juga punya kesempatan mengenyam pendidikan yang layak,” ujarnya.
Menurutnya, kerja sama ini dipandang sebagai langkah awal yang strategis untuk membangun sinergi antara dunia olahraga dan dunia pendidikan. Meski belum mampu mengakomodasi seluruh atlet, inisiatif ini diharapkan sebagai pijakan strategis dalam membangun sinergi berkelanjutan antara dunia olahraga dan dunia pendidikan.
“Semoga MoU ini dapat menjadi motivasi tambahan bagi para atlet untuk terus meningkatkan prestasi. Meski langkah ini belum besar, namun saya percaya niat baik untuk memberikan dampak positif bagi atlet berprestasi perlahan akan menemukan jalannya untuk semakin besar,” akunya.
Nota Kesepahaman ini berlaku selama tiga tahun dan akan ditindaklanjuti melalui perjanjian kerja sama yang lebih teknis. Ruang lingkup MoU mencakup pelatihan atlet, beasiswa, kegiatan pengabdian masyarakat berbasis olahraga, hingga pembangunan pusat pelatihan olahraga secara kolaboratif. (finn)