Forum Direktur Politeknik Negeri se-Indonesia mengadakan sosialisasi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Nasional Masuk Politeknik Negeri (SNMPN) melalui zoom meeting dan chanel youtube pada tanggal 15/1/2021 yang diikuti oleh Kepala Sekolah, Guru dan Siswa dari SMA, SMK dan MAN se Indonesia. Kegiatan ini dihadiri Direktur Jenderal Vokasi,Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT), Ketua Forum Direktur Politeknik Negeri se Indonesia dan para Direktur Politeknik Negeri.
Sebanyak 351 program studi (prodi) sarjana terapan akan disertakan dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang dikelola Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Sebanyak 298 prodi sarjana terapan di Politeknik Negeri dan 53 prodi sarjana terapan diselengarakan 12 Unista (Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, dan Akademik) Vokasi. Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) akan mendukung seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi vokasi se-Indonesia. Selain Politeknik, perguruan tinggi yang memiliki jalur vokasi dapat bergabung pada seleksi yang khusus dibuka untuk jenjang Diploma IV atau Sarjana Terapan.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto menyatakan bahwa proses pertama yang harus dilewati lulusan SMA, SMK, MA untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi ada pada proses seleksi. Proses ini menjadi syarat penting agar baik lulusan maupun perguruan tinggi dapat mengukur kualitas calon peserta didiknya.
“Untuk itu kami menggandeng LTMPT melakukan seleksi calon mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN,” kata Dirjen Vokasi Wikan dalam Sosialisasi SNMPTN dan Seleksi Nasional Masuk Politeknik Negeri (SNMPN) 2021. Terdapat 40 Politeknik dan 12 Unista (Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, dan Akademik) Vokasi yang tahun ini bergabung dalam seleksi LTMPT. Ratusan program studi ditawarkan bagi lulusan vokasi.
“Ini merupakan sebuah kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya di tengah upaya perguruan tinggi vokasi yang bersinergi bersama dunia industri dan dunia kerja agar ke depannya dapat mencetak sumber daya manusia yang unggul dan berdaya serap tinggi di industri,” ujar Dirjen Vokasi.
Tidak dapat dipungkiri, pendidikan vokasi kini makin diminati dengan berbagai pilihan program studi yang ditawarkan. Tak hanya itu, ciri khas yang melekat pada pendidikan vokasi seperti memiliki lebih banyak praktik, menjadi keunggulan tersendiri.
Pelatihan langsung yang riil atau mendekati situasi nyata di dunia kerja membuat vokasi satu langkah lebih maju. Keuntungan lainya yang bisa didapatkan saat melanjutkan ke pendidikan vokasi adalah ketersediaan lapangan kerja yang lebih luas. “Di sinilah kami melihat bahwa untuk mewujudkan pembangunan SDM Vokasi, dibutuhkan institusi pendidikan vokasi yang berkualitas. Diksi (pendidikan vokasi) berusaha mewujudkan pendidikan vokasi yang lebih mumpuni,” terangnya. Ke depan, Wikan berharap akan melihat antrean masuk SMK, Politeknik, maupun Unista Vokasi. “Di sana mereka akan mendapatkan pengalaman dan praktik kerja yang kuat untuk kepentingan modal karier masa depan mereka nantinya,” ujar Dirjen Vokasi.
Endang Kusmana Direktur Politap yang hadir pada kegiatan sosialiasi yang didamping wakil direktur I, Ketua Tim Promosi, Humas, Tim IT menyampaikan bahwa tahun ini Program studi Sarjana Terapan Politap yaitu program studi sarjana terapan Budidaya Tanaman Perkebunan dan Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Konstruksi Jalan Dan Jembatan masuk dalam Sistem Seleksi yang dilakukan LTMPT sehingga bergabung dengan tes masuk seluruh perguruan tinggi negeri.