1. Home
  2. »
  3. Berita
  4. »
  5. Kemenparekraf dan Politap Dampingi Desa Sei Awan Kiri Menjadi Desa Wisata

Kemenparekraf dan Politap Dampingi Desa Sei Awan Kiri Menjadi Desa Wisata

Politeknik Negeri Ketapang bekerjasama dengan  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sangat serius untuk meningkatkan manajemen pengelolaan Desa Wisata di Kabupaten Ketapang. Upaya tersebut dilakukan melalui Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendampingan Desa Wisata  pada hari Sabtu tanggal 22 Agustus 2020. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Hotel Grand Zuri Jalan Panjaitan Kota Ketapang yang diikuti 25 peserta Bimtek, masing-maing perwakilan dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tanjung Belandang, IAR (International Animal Rescue) Ketapang dan Perangkat Desa Sungai Awan Kiri, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten  Ketapang. Sebelum acara dimulai seluruh peserta dan nara sumber wajib melakukan rapid test bekerjasama dengan Rumah Sakit RB Fatima Ketapang

Kegiatan Bimbingan Teknis tersebut dibuka Bapak Agus Indra Setyawan Kepala Seksi Penyusunan Standar  Kompetensi Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Agus Indra Setiawan dalam sambutan pengarahannya kepada peserta bimtek agar kebudayaan lokal, adat istiadat dipelihara dalam kehidupan sehari hari, karena desa wisata akan lebih menarik jika menampilkan budaya dan kesenian lokal.

Martanto  Ketua Tim Pendampingan Pengembangan Desa Wisata Tanjung Belandang mengatakan Bimtek yang diadakan oleh Kemenparekraf sangat penting untuk mengembangkan dan memajukan  desa wisata di Kalimantan Barat khususnya di Ketapang. Kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari berbagai langkah yang sudah dilakukan sebelumnya sejak sosialisasi program, seleksi proposal, penandatanganan kerjasama, bimbingan teknis untuk narasumber dan kegiatan Bimtek kepada masyarakat. Narasumber kegiatan Bimbingan Teknis pendampingan desa wisata antara  lain : Martanto, Betti SEP, Munawar Kholil, Ahmad Ravi, A.Nova Zulfahmi, Darmanto dan Muhammad Iqbal R (praktisi home stay) dengan materinya : Penerapan CHSE, Packaging, exploring,Sapta Pesona, homestay dan lain-lain.

Martanto  menyampaikan bahwa Desa Wisata Tanjung Belandang memiliki potensi yang sangat besar antara lain eksowisata hutan mangrove, wisata pantai dan wisata konservasi Orang Utan. Para narasumber sepakat bahwa salah satu aspek penting dalam pengelolaan desa wisata adalah pembenahan kualitas sumber daya manusia. Karena pada dasarnya desa wisata bukan hanya wisatawan datang lalu pergi, tetapi konsep desa wisata yang akan dikembangkan adalah para wisatawan datang dan berinteraksi dengan warga serta beradaptasi sosial  langsung ke kehidupan sehari-hari dengan masyarakat sekitar, sehingga para wisatawan dapat menikmati kehidupan di desa wisata.

Sementara itu, Sekretaris Desa Sungai Awan Kiri mengaku sangat senang sekali dan berharap dengan ilmu yang didapat bisa membawa perubahan masyarakat dalam memberdayakan potensi desa wisata menjadi menarik untuk wisatawan sehingga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat (marta2)

Bagikan artikel ini

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp