Politeknik Negeri Ketapang akhirnya kembali membuka pembelajaran tatap muka untuk pelaksanaan Praktikum yang tidak bisa dilakukan secara daring. Wakil Direktur I Adha Panca Wardanu mengatakan perkuliahan untuk praktikum ini mulai dibuka sejak tanggal 20 Juni 2020 dengan menggunakan protokol kesehatan. Kegiatan pembelajaran praktikum ini dilakukan setelah melalui koordinasi terus menerus dengan Ketua Jurusan, Koordinator Program studi dan Kepala Laboratorium/bengkel melalui tahap persiapan, tahap penyiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pemantauan serta tahap evaluasi dan perbaikan.
Adha Panca Wardanu selanjutnya menjelaskan secara rinci seluruh tahapan melalui :
- Tahap Persiapan
- Laboratorium dan Bengkel hanya dibuka untuk praktikum-praktikum yang tidak dapat tergantikan dengan daring termasuk penelitian dalam rangka penyelesain Tugas Akhir.
- Membentuk gugus tugas di masing-masing unit dengan ketua gugus tugas adalah ketua/ kepala unit.
- Menyiapkan Panduan Protokol Kesehatan
- Menyiapkan rencana operasional yang terlibat dan bertanggungjawab yang minimal menyebutkan : Dimana kegiatan tersebut; Apa yang dilakukan; Kapan dilakukan; Siapa yang melakukan dan bertanggungjawab dan bagaimana cara melakukannya.
- Menyiapkan saran dan prasarana protokol kesehatan (Thermogun, face shield, maskek, hand sanitizer, Wastafel (Sabun Cuci Tangan dan Air)
- Menyiapkan langkah-langkah atau prosedur contingency (kedaruratan)
- Tahap Penyiapan
- Pastikan sirkulasi udara didalam ruang laboratorium berjalan dengan baik.
- Pastikan peralatan keamanan dan keselamatan kerja di dalam laboratorium berfungsi dengan baik.
- Pastikan peralatan laboratorium berjalan dengan baik atau tidak ada kerusakan/ gangguan.
- Pastikan peralatan yang digunakan telah diberi desinfektan
- Pastikan ventilasi ruag laboratorium/ bengkel berjalan dengan baik.
- Pastikan semua pesera atau yang terlibat dalam kegiatan praktikum telah memahami SOP laboratorium dengan baik.
- Tahap Pelaksanaan
- Pelaksanaan kegiatan berpegang pada prinsip keamanan dan kesehatan, pastikan tidak terjadi 3C.
- Semua yang terlibat dalam pelaksanaan praktikum harus memiliki kesadaran yang tinggi untuk saling jaga, lindungi dan pantau segala kemungkinan yang dapat menjadi penyebab penularan COVID 19.
- Peserta praktikum wajib hadir 15 menit sebelum kegiatan dimulai.
- Pastikan jumlah orang didalam ruangan tidak terlalu ramai (10-15 orang mahasiswa)
- Memastikan peserta kegiatan praktikum diperiksa suhu badan dan kondisi kesehatanya sebelum mengikuti praktikum (hanya yang sehat atau tidak berisiko). Scanning suhu tubuh dengan bantuan alat infrared thermometer (thermogun) dilakukan terhadap dosen dan mahasiswa di depan pintu masuk dengan aturan:
- Apabila suhu badan ≤ 37,5 oC, maka diizinkan untuk memasuki kampus TP.
- Apabila suhu badan > 37,5 oC, dilakukan pemeriksaan suhu badan ulang sebanyak satu kali dengan infrared thermometer oleh tim Satgas.
- Apabila setelah dilakukan pemeriksaan suhu badan sebanyak dua kali tetap menunjukkan > 37,5 oC, maka mahasiswa dan dosen diminta untuk kembali ke ruamh dan bersitirahat di rumah sampai kondisi membaik dan mengkonsumsi makanan bergizi dan berjemur.
- Semua yang terlibat dalam kegiatan praktikum wajib melakukan cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah praktikum atau mengunakan handsanitizer, menggunakan masker atau face shield.
- Jangan memberikan peralatan lab dengan tangan terbuka (gunakan sarung tanga latex atau bersihkan peralatan dengan disinfektan sebelum memakai/ dipakai orang lain).
- Selama bekerja di laboratorium pastikan tidak terjadi 3C, dengan menjaga jarak atau memasang pengaman antar anggota yang ada di laboratorium. Bila memungkinkan eksperimen dilakukan secara jarak jauh. Rekomendasi jarak 1,5-2 M.
- Pastikan tidak ada orang asing/ tidak berhak yang masuk ke laboratorium.
- Kalau ada anggota lab yang pernah berhubungan dengan PDP harus dilaporkan dan tidak boleh mengikuti kegiatan praktikum dan diminta unntuk isolasi mandiri di rumah.
- Tahap Pemantauan
- Lakukan pemantauan pada tiap kegiatan di laboratorium secara rutin.
- Lakukan pemantauan 3C.
- Laporkan hasil pemantauan tiap kegiatan kepada ketua gugus tugas (kepala unit) tiap selesai pelaksanaan kegiatan secara berkala/ rutin.
- Lakukan pemantau terhadap ketersedian sarana dan prasarana emergency.
- Memastikan pelaksanaan protocol kesehatan berjalan dengan benar melalui check list.
- Tahapan Evaluasi dan Perbaikan
- Evaluasi kegiatan dilakukan oleh ketua gugus tugas (kepala unit) dan dilaporkan kepada atasan langsung.
- Perbaikan-perbaikan hasil evalusi untuk segera dilakukan dan diimplementasikan.